Saturday, August 1, 2015

Gerakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat

  Dgn di tanda tangani nya perjanjian Renville pd tgl 8 Desember 1947, maka pasukan TNI herus meniggalkan wilayah Jawa Barat & hijrah ke Jawa Tengah. Tetapi S.M.Kartosuwiryo berserta pasukan yg mendukungnya yaitu yaitu pasukan Hisbullah & Sabilillah tdk ikut serta melakukan hijrah tsb. Mereka memutuskan untuk tetap berada di Jawa Barat.

   Salah satu anggota pasukan Siliwangi yg menentang kebijakan pemerintah Republik Indonesia menerima hasil-hasil keputusan Perundingan Renville, yaitu Sekarmaji Marijan Kartosuwiyo. ia bersama pengikutnya menolak hijrah & melarikan diri masuk ke hutan. Kelompok Kartosuwiryo ini kemudian menamakan dirinya  Darul Islam Indonesia / Tentara Islam Indonesia. Darul Islam Indonesia/Tentara Islam Indonesia tdk mau lagi mengakui Republik Indonesia & ingi menyingkirkan Pancasila sebagai dasar negara. Pd tgl 7 agustus 1949 DI/TII memproklamasikan Negara Islam Indonesia (NII). Dlm aksinya didaerah Jawa Barat, kelompok kartosuwiryo melakukan teror terhdp rakyat, yg menimbulkan korban jiwa tdk sedikit. Oleh karena itu, Tindakan penumpasan pun segera dilancarkan, namun gerombolan ini mampu bertahan.
   Untuk mengatasi Gerakan DI/TII pimpinan Kartosuwiryo ini, maka Pemerintah Republik Indonesia melakukan berbagai upaya, di antaranya mengadakan musyawarah (diplomasi) & mengarahkan pasukan TNI. Akibat upaya diplomasi tdk membawa hasil yg diharapkan, maka pd thn 1960 dilaksanakan Operasi Pagar Betis di Gunung Geber oleh pasukan TNI bersama rakyat.

No comments:

Post a Comment