Monday, August 3, 2015

Pemberontakan Andi Aziz

    Pemberontakan ini terjadi di Sulawesi Selatan dan dipimpin oleh Kapten Andi Aziz. Terjadinya pemberontakan ini dipicu adanya sikap menolak terhadap masuknya pasukan APRIS dari TNI ke Sulawesi Selatan. Kapten Andi Aziz dalah perwira KNIL (Koninklijk Nederlands Indische Leger/ Tentara Kerajaan Hindia-Belanda) yang baru diterima mauk ke dalam APRIS. Pada tanggal 30 maret 1950, ia bersama pasukannya menggabungkan diri ke dalam APRIS di hadapan Letnan Kolonel A.J.Mokoginta (Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur).


    Sementara itu berita akan datangnya pasukan TNI di bawah pimpinan H.V.Worang ke Makassar, ternyata sangat mengkhawatirkan pasukan KNIL yang dipimpin oleh Andi Aziz. Pasukan KNIL merasa terdesak oleh pasukan yang akan datang tersebut. Oleh karena itulah, Andi Aziz menyatakan pasukannya sebagai pasukan bebas dan melakukan serangan terhadap markas-markas TNI di Makassar. Pasukan Andi Aziz berhasil menawan beberapa orang prajurit TNI, termasuk Letkol A.J.Mokoginta.

    Untuk mengatasi gerakan tersebut,  pada tanggal 8 April 1955 Pemerintah RIS menginstruksikan agar Andi Aziz dalam waktu 4X24 jam melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Pada saat yg bersamaan, sebuah pasukan ekspedisi dikirim ke Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Kolonel A.E.Kawilarang. Andi Aziz juga diminta menyarahkan seluruh pasukannya, mengembalikan senjata-senjata, dan melepaskan semua tawanan. Andi Aziz sebenarnya berniat hendak menyerahkan diri, tetapi terlambat melaporkan diri ke Jakarta, sehingga ia ditangkap dan dicap sebagai pemberontak.

No comments:

Post a Comment